Sabtu, 07 April 2012

Semua Tentang Cinta^^

adakah yangg tahu smua ttg cinta...??


Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo’akannya walaupun dia tidak berada di sisi kita.

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Kerana Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta …

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih maau mencoba.
Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan di benakmu itu sekarang selagi ada hayatnya. INGAT CERITA “LOVE IS CINTA!”

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurnia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu menjadi emas, keruh menjadi hening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk mengetahui baahwa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna penyesalan kerana perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.

Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Hati-hati dengan cinta, kerana cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan di dalamnya dan kemungkinan apa yang kamu benci tersimpan kebaikan di dalamnya.

Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam percintaan ke dalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan. Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.

Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian … dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki. Tetapi jika ianya pahit, lupakanlah segera!!

Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta kerana cinta bukanlah suatu objek yang bisa dilihat oleh mata kasar, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak mengubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temui didalam dirinya.

  Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh..

Kamis, 29 Desember 2011

Main berdua sama dia

kemarin,,,
seneng deh maen bareng dia, becanda", ngobrol,
apalagi waktu di angkot, dia ternyata iseng juga, nginjek" kaki, gaada kerjaan bgt wkwkwkwk..
pegangan tangan juga, ah tapi cuma sebentarrr...pengennyasih lama..
satu hal yg ngeselin dr dia, kalo ditanya pasti jawabannya "gatau" atau "terserah" gaada kata lain apa? haha. oiya, kata dia waktu maen kemarin, aku ngeres, hahahaha, padahal dia yg lebih ngeres..
kalo jalan" bareng dia tuh seneng bgt, tp kadang" rasa was" sering menghampiri, takut ada yg kenal trus kepergok pacaran, hadeuh.... kadang ngiri sama temen" yg udah dibolehin pacaran sama ortunya..
saking senengnya jalan sama dia, waktu di angkot ga merhatiin jalan, pasti tiap turun kelebihan, terpaksa balik lagi.tapi gapapa....
jalan" terus bikin tenggorokan kering, yaudah aku beliin dia minum, tapi ga diabisin, padahal dia belum makan, sedangkan saya yg udah makan abiss, siapa yg salah?hahaha
pengen deh sering" kaya kemarin.... :*

Sabtu, 10 Desember 2011

Risalah Cinta Kita


Kekasihku,
Masih ingatkah engkau saat aku bertanya tentang makna sebuah cinta?
Dengan bahasa yang lembut nan penuh makna engkau tuturkan jawaban atas pertanyaanku, kala itu  engkau berkata
“Cinta adalah bunga yang tumbuh ditaman rumahmu, begitu banyak jumlah, jenis dan ronanya yang warna warni hingga membuat hatimu bingung dan bimbang, bunga manakah yang akan engkau petik untuk kau hirup semerbak baunya dan kau hisab manis madunya. Dalam kebimbangan itu engkau berfikir, “Tidakkah lebih baik jika aku petik semua bunga ini dan kutaruh dalam kamarku, jika ia layu tidakkah aku juga masih bisa memetiknya kembali bunga-bunga yang lain”.
Mendengar jawabanmu ini sejenak aku tertegun dan gelisah, kemudian buru-buru aku menjawabnya.
“Kekasihku, aku bukanlah kumbang yang menghisab manisnya madu dari bunga yang satu ke bunga yang lain, dari tangkai yang satu ke tangkai yang lain. Ia tidak hanya menghisab madu tapi juga merusak keindahan sang bunga.
Aku adalah lebah, yang menghisab madu dari satu jenis bunga, satu jenis tangkai. Dengan hati-hati aku hinggap diatasnya. Pertemuan kelopak bunga dengan kepakan sayapku adalah wujud cinta kasihku yang tulus, yang mempertemukan putik bunga dengan benang sari hingga membuatnya berbuah.
Aku kumpulkan madu itu dalam sarang kecilku dan kupersembahkan kepada seorang ratu, ratu itu bernama “CINTA”.
Kali ini engkau yang tertegun, kemudian engkau bertanya lagi kepadaku,
“Mengapa ratu itu bernama CINTA, bukannya bunga?”
“Kekasihku” ucapku kembali, jika ratu itu bernama CINTA maka kasih lebah tidak akan pernah surut, ia mencintai bukan karena keindahan dan keelokannya, juga bukan karena kekuasaannya. Cintanya adalah wujud pengabdian yang seharusnya ia lakukan dan kasihnya adalah kasih yang tulus yang terpancar dari dalam lubuk hati.
Jika Ratu itu bernama bunga maka persembahan cinta sang lebah kepada bunga hanya sebatas ketika bunga itu nampak indah dan tidak layu, ketika bunga itu layu bunga itu dicampakkan dan ditinggalkan.
“lantas bagaimana dengan HAKIKAT CINTA” tanyamu kembali
“kekasihku”, cinta itu laksana maut, ia datang tanpa kita undang dan pergi jika ia harus pergi, cinta yang membara berkobar bagi nyala api yang membakar apapun yang ada disekelilingnya. Ia akan membakar hatimu, melumatnya hingga menjadi kepingan abu.
Cinta juga laksana embun pagi, bening cahayanya menyejukkan hatimu, cinta itu laksana malam keheningannya menghanyutkan kegelisahan hati.
Cinta datang kepadamu laksana anak panah ARJUNA yang menancap dalam dadamu, jika engkau mencoba untuk mencabutnya maka engkau akan terluka dan jika engkau biarkan menancap dalam dadamu maka engkau akan menderita. Derita cintamu berwujud dalam kerinduan yang membara. Tak satupun obat yang bisa menyembuhkan derita ini, dan tak seorangpun mampu mencabut anak panah itu selain sang ARJUNA sendiri.
Kekasihku,
Ketahuilah bahwa tidak semua penderitaan berujung pada kesedihan hati. Penderitaan yang disebabkan kerinduan menumbuhkan kebahagiaan dan kesenangan hati. Kerinduan hati menantikan perjumpaan dengan sang ARJUNA, layaknya pupuk yang menyuburkan bunga-bunga dalam taman rumahmu. Ia yang telah membuatnya tersenyum dan tumbuh berseri.
Perjumpaan dengan sang ARJUNA adalah perjumpaan dua hati, dua jiwa layaknya perjumpaan bunga dengan tangkainya dan awan putih dengan embun pagi.
Kekasihku,
Jika setiap kali perjumpaanku denganmu menimbulkan debaran dalam dadaku, dan menumbuhkan kesan yang mendalam, adakah kata yang lebih indah untuk mewakili ungkapan hatiku, selain kata kerinduan yang membara. Adakah ibarat yang melukiskan perumpaan kebahagiaanku.
Kekasih,
Jika engkau bertanya kepadaku tentang cintaku padamu, maka bertanyalah pada angin dan bercerminlah pada mata air. Sekeras engkau berkata tentang cinta, sekeras itulah rasa cintaku, sebening wajahmu dalam bayang air itu sebening itu pula hatiku.
Jika engkau bertanya seberapa dalam rasa cintaku kepadamu maka bertanyalah pada sang waktu karena hanya ia yang akan mampu menjawabnya. Kedalaman rasa cinta tidak diukur dari seberapa banyak aku memberikan kasihku padamu namun diukur dari seberapa besar arti kasih itu bagimu. Karena hanya sang waktulah yang mampu mengerti betapa berharganya arti cinta kasih itu.

Risalah Harapan dan Ketakutan (Risalat al Raja’ wa al Khauf)

Pertemuan adalah sebuah keniscayaan, layaknya keniscayaan akan penciptaan.
          Pertemuan dua cahaya mata yang disatukan dengan angan dan diikat dengan ikatan kerinduan, menumbuhkan keindahan yang selalu membayangi setiap langkah dua insan yang sedang dimabuk oleh anggur surgawi.
            Lidah mereka telah mencicipi anggur itu dan ingin selalu meneguknya.
      Mimpi dan angan-angan itu adalah ratapan kepedihan dari hati yang tersayat oleh kerinduan.

Perpisahan adalah keniscayaan, layaknya keniscayaan akan pertemuan
          Apa yang engkau takutkan kekasihku?
            Hilangnya rasa kerinduan dari hati ataukah datangnya waktu yang kan memisahkan kita?

Kita Saling Percaya..^^


Kepercayaan adalah dua mata pedang, sisi yang satu dapat engkau gunakan untuk menebas musuh-musuhmu, sisi yang lain dapat melukai hatimu. Engkau percaya hanya karena engkau dapat memutuskan untuk menghianati seseorang atau engkau percaya hanya karena engkau dapat memutuskan untuk melakukan kesetiaan.
            Kepercayaan adalah tragedy yang membutuhkan pengorbanan. Bagaimana seorang  Laila yang menanggung beban penderitaan, memendam rindu dendam pada pujaan hatinya ‘majnun’ Qais, kalau tidak didasari kepercayaan hati akan di pertemukannya cinta mereka. Bagaimana seorang Romeo yang rela meminum racun jika ia tidak percaya pada kematian kekasihnya, Juliet.
            Kepercayaan juga sebuah keagungan, ia dipuja dan disanjung karena keluhurannya. Ia ada karena ketiadaan kecemasan dan keraguan sebuah hati, ia ada karena keteguhan hati akan sebuah kebenaran.
            Kekasihku, kepercayaan cinta adalah nahkoda yang kan membawa serta impian menuju pulau keabadian, yang kan mengarungi samudera dan melintasi bahtera kehidupan.
            Kepercayaan cinta adalah ilalang kecil dari oase ditengah gurun bagi seorang musafir, ia adalah arus keindahan yang mengalir diantara keyakinan dua hati.

Kekasih yang Karena Cintanya, Aku Menduakan Cintaku pada Tuhan

C
inta adalah jiwa misterius yang terus menghantui dan selalu bernyanyi bagi jiwa sepiku. Ia senandungkan kidung-kidung surgawi didepan altar Tuhan saat aku bersimpuh dengan jiwa lemahku.
                Kututup kedua telingaku dan kupejamkan mataku, bayangan tentang keindahan dan alunan lagu itu terus membayangi setiap gerak dan alunan nafasku bahkan hadir dalam setiap mimpi-mimpiku. Kucoba untuk berlari dan berteriak:
                “Tuhan adakah cinta adalah ketertawanan, jika cinta adalah ketertawanan, tawanlah aku dengan cinta-Mu hingga tak ada lagi yang mampu menawanku.
                “Tuhan, jika rindu adalah penderitaan yang tak berujung, jadikan aku dari ujung derita itu hingga kujadikan jalan menggapai rinduku pada-Mu.
                Dengan sisa asa yang ada kucoba untuk terus berlari hingga tak mampu lagi kulangkah kedua kakiku tersungkur diantara pasir gurun nan panas. Kucoba merintih pada Tuhan “berilah aku seteguk anggur dari anggur surgawimu”, “berilah aku setetes air dari oase kasihmu Tuhan”.
                Diantara bayang fatamorgana itu jiwa misterius terus membayangiku, dan berbisik lembut kepadaku, “akulah cinta yang kan membawa cintamu pada Tuhanmu, akulah kerinduan yang kan membawa rindumu pada Tuhanmu, teguklah setetes anggurku maka engkau akan meneguk secawan anggur surgawi Tuhanmu.” 

Kekasih yang Kepadamu Tuhan Menciptakan Keindahan

Kekasihku,
            Tuhan telah mengenalkanku akan keindahan surgawi namun engkaulah yang telah mengajariku akan arti keindahan itu, sesungguhnya tiada perhiasan yang lebih indah menghiasi dunia ini, kekasih yang telah memenjarakan hatiku dibenaknya.
            Keindahan itu adalah mahkota yang menghiasi mata, tatkala kumemandangnya, ia menyejukkan hatiku, dan elok kecantikannya membuat jiwaku bahagia.
            Meski keindahan kata orang adalah terletak pada mata dan hati pemujanya. Keindahan bukanlah hakikat dari keindahan itu sendiri, ia ada karena hadirnya keindahan yang membuat ia indah, hadirnya rasa indah ataupun buruk tergantung dari mana mata dan hati memandang dan dari arah mana pujian ataupun celaan itu dating, namun engkau adalah kesempurnaan keindahan yang diciptakan oleh Tuhan, siapapun yang memandangmu akan terpikat dan terpana.
            Ketahuilah wahai kekasih hatiku, “sesungguhnya Tuhan itu Indah, dan mencintai akan keindahan”, sesungguhnya Tuhan menitipkan keindahan melalui pagi bersama embun-embun yang menetes diantara bunga-bunga, bersama kicau burung yang melantunkan senandung surgawi, bersama rimbun pohon elok nan hijau, bersama air terjun yang mengalir, matahari yang terbit dan tenggelam, dan bersama samudera yang membentang maha luas, Tuhan juga menitipkan keindahan kepadamu, melalui bibirmu yang merekah menawan, bening bola matamu yang menyejukkan pandanganku, alismu yang hitam menjadi pembuluh rinduku, dan bulu matamu nan lentik menggetarkan hatiku.
            Kekasihku, keindahan” itu hanyalah keindahan jasadiah, keindahan fana, keindahan kasat mata sejauh mata memandang.
            Tahukah engkau wahai kekasihku,tentang keindahan yang menyilaukan mata batinku? Keindahan yang menerangi jalan kegelapanku? Ia adalah keindahan ruhaniahmu, keindahan kemuliaan hatimu, keindahan akan kecintaan-mu akan Tuhanmu dan keindahan akan kasihmu  yang tulus kepadaku.
            Kekasih,
            Kulihat keindahan itu saat mataku terpejam, dan tak ada sesuatupun yang mengurangi kesempurnaan keindahan itu saat kubuka kembali kedua mata ini.